Senin, 15 Oktober 2012

Mengenal Tari Rangguk Lebih Dekat


Tari Rangguk

Nah, bagi teman-teman yang suka menari alangkah baiknya kita mengetahui tari tradisional yang satu ini..

       Rangguk atau tari Rangguk adalah salah satu kebudayaan/ kesenian tradisional yang bernafaskan islam. Rangguk ini berasal dari negeri Kumun dan berkembang dimana-mana tetapi tidak kemana-mana ( keasliannya tetap terpelihara dinegeri kumun ). Khususnya dikabupaten kerinci dan kota sungai penuh bahkan sampai ke luar daerah ataupun sudah ada di setiap provinsi yang ada diwilayah Indonesia ini. Tari rangguk boleh dibawa siapa saja.

      Merangguk itu berasal dari kata mereguk yang artinya bermenung sambil berfikir. Mengapa demikian? Sebelum adanya tarian rangguk ini, masyarakat dinegeri Kumun itu pada umumnya kebudayaan / keseniannya bernafaskan Animisme. Tarian rangguk ini dibawa oleh mubaligh-mubaligh islam ke negeri kumun ini yang berangsur-angsur dapat merubah kebudayaan dan kesenian yang bersifat animisme tersebut. Namun demikian masih ada tarian tradisional kita yang bernafaskan animisme yang masih dipakai pada saat ini seperti tarian asyek hanya pada upacara-upacara tertentu yang bersifat hiburan.

       Pada mulanya tarian rangguk ini dilaksanakan dirumah-rumah keluarga yaitu rumah panjang (lahik), pelaksananya adalah bapak-bapak, ibuk-ibuk setengah baya artinya tua belum dan muda terlampau, lebih kurang berumur 40 tahun. Pelaksanya itu memakai alat yang disebut rebana yang artinya robbana (ya tuhan kami). Pada saat ini, tarian rangguk itu telah ditarikan atau disajikan oleh anak-anak remaja putri dengan penarinya paling sedikit 7 , 9 , 13 dan seterusnya pokoknya ganjil.

         Tari rangguk ini ditarikan pada :

1.       Upacara-upacara adat ( pengangkatan depati/nenek mamak sewaktu kendurisko )
2.      Pada upacara-upacara penyambutan tamu-tamu  orang- orang besar yang datang ke negeri   kita. ( kabupaten kerinci dan kota sungai penuh pada umumnya)
3.       Disajikan pada upacara peresmian pernikahan
4.       Disajikan pada upacara-upacara kenduri-kenduri adat.
5.       Pada gotong royong negeri ( gotong royong besar-besaran)

Setiap penyajian tari rangguk ini penari-penari rangguk bernyanyi, menari, menggendang dalam waktu yang sama dengan susunan pantun-pantun sesuai dengan maksud masing-masing penampilan/ kelompok. Contoh :

1.Pada penobatan depati :

iyao lah ineh sibungo kunai
tana di tbeak dipagi harai
yao lah ineh anok janteak kamai
intok dinobeak yadi depatai”.
Tari Rangguk pada penyambutan
orang besar

2.Pada penyambutan orang besar :

“ Runauk kau sirumpuh padui
Patah dtimpo sikayu arao
Btkaok lutauk basusuh jarui
Mintok maaof kepado kayao”.                                       

3.Peresmian pernikahan :

“Kalu iyao kapaeh sikatan
Sidudeuk kayau dirimbao
Kalu iao kitao seratai
Kara bideuk samo kitao timbao”
Tari Rangguk pada upacara-upacara adat

4.Pada upacara-upacara adat :

“Masak lah kau si padi payao
Masak si jure sipadi pulauk
Pintak ditaddeo kupado kayao
Kalu jateuh mintak di samauk”

5.Pada kegiatan turun kesawah :
                                                 
“Kitao menebeh samao-samao
Bueo pancaih bueo lah lukah
Kitao baguturuyao besama-samao
Tando negerui ndok turauh ke sawah”


   Disamping penari-penari yang berjumlah ganjil, tari rangguk ini memakai penggendang/penabuh tersendiri yang terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang. Yaitu :

1.    Satu orang memakai gendang besar/ penabuh yang besar.
2.    Satu orang memakai gendang menengah.
3.    Satu orang memakai kendang / rebana car.

Ketiga penabuh ini mempunyai tugas yang berbeda-beda. Rebana besar tugasnya menggendang saja. Rebana menengah, tugasnya mengatur gerak tari (disebut tin-ting) tukak tintaih. Rebana char mengatur irama antara pantun yang satu dengan pantun yang lain atau variasinya.
         
       Pakaiannya penari rangguk ini adalah sejenis baju muslim (baju kurung) yang dihiasi dengan benang-benang emas. Warna pakaian atau baju adalah warna-warna khas kerinci, seperti : Hitam, merah, ungu. Dan memakai sarung atau songket dan selempang yang warnanya disesuaikan atau diserasikan dengan warna bajunya. Memakai tutup kepala yang disebut kuluk. Yang terdiri dari 40 cincin permata emas atau cincin permata akaik  (permata akik) dan memakai satu kunci yang terletak disebelah kanan yang terdiri dari tujuh anak kunci.

-    -  Empat puluh cincin permata emas melambangkan penghormatan anak betino terhadap anok jantan dalam masing-masing lurah dan melambangkan tanggung jawab anak jantan kepada anak betino dalam arti menurut adat memasukkan sore menggeluarkan pagi.

-  - Anak kunci yang tujuh artinya melambangkan tujuh petala bumi, tujuh petala langit. "BEGITU BESARNYA TANGUNG JAWAB SEORANG ANAK JANTAN KEPADA ANAK BETINANYA." Dalam pepatah adat mengatakan, kelangit disigai , kebumi galui.


Kostum Penari Rangguk


Pasukan Tari Rangguk Kumun dibawah Bimbingan Buk Hj.Mariah S.Pd dan Tino ibuk Rosman Syafe'i


Informan : Tino Ibuk Rosman Syafe'i

From My Mind :

Jika teman-teman ,  ataupun Pihak Sekolah yang ingin mempelajari lebih dalam tentang Asal-muasal  tari rangguk ataupun Belajar cara menari Rangguk, bisa temui satu-satunya seorang Pakar Tari Rangguk yang masih ada dari kumun yaitu Tino Ibuk Rosman Syafe’i . Tentunya setiap orang yang ada di Kumun mengenal sesosok Tino Ibuk Rosman ini. Beliau siap mengajari teman-teman semua tentang tari rangguk, asalkan teman-teman semua mau mempelajari , mempraktekkannya dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh. Dan beliau pun bersedia kapanpun diminta untuk mengajari sekolah-sekolah yang ingin mempelajari tentang tari rangguk asalkan perlengkapannya bisa disediakan oleh pihak sekolah.  Kutipan dari Tino Ibuk Rosman ketika saya wawancarai :

“Sesuai dengan ilmu yang saya terima termasuk pengalaman saya selama menggeluti kesenian tradisional ini, saya selaku informan merasa sangat berbahagia sekali dapat memberikan sekelumit pengalaman ini kepada orang-orang yang mau mengenal tari rangguk tersebut. Dan saya bertanggung jawab dengan apa yang telah saya informasikan demi dunia pendidikan anak- anak kita dan demi masa depan generasi muda sebagai harapan bangsa.”


Tino Ibuk Rosman Syafe'i , Pakar Tari Rangguk
asal Kumun


Beliaupun akan merasa senang jika ada dari kita yang ingin melestarikan tari tradisional yang menarik ini dan menjadi penerus beliau. jika sulit ditemui, teman-teman bisa hubungi saya dulu melalui email, dan saya akan bersedia sepenuh hati mempertemukan teman-teman dengan Beliau.

--Lestarikan dan Cintailah Budaya Dalam Negeri-- ^_^

-Fahrun Hafiz-47