Tari Rangguk
Nah, bagi teman-teman yang suka menari alangkah baiknya kita mengetahui tari tradisional yang satu ini..
Rangguk
atau tari Rangguk adalah salah satu kebudayaan/ kesenian tradisional yang
bernafaskan islam. Rangguk ini berasal dari negeri Kumun dan berkembang
dimana-mana tetapi tidak kemana-mana ( keasliannya tetap terpelihara dinegeri
kumun ). Khususnya dikabupaten kerinci dan kota sungai penuh bahkan sampai ke
luar daerah ataupun sudah ada di setiap provinsi yang ada diwilayah Indonesia
ini. Tari rangguk boleh dibawa siapa saja.
Merangguk
itu berasal dari kata mereguk yang artinya bermenung sambil berfikir.
Mengapa demikian? Sebelum adanya tarian rangguk ini, masyarakat dinegeri Kumun
itu pada umumnya kebudayaan / keseniannya bernafaskan Animisme. Tarian rangguk
ini dibawa oleh mubaligh-mubaligh islam ke negeri kumun ini yang
berangsur-angsur dapat merubah kebudayaan dan kesenian yang bersifat animisme
tersebut. Namun demikian masih ada tarian tradisional kita yang bernafaskan
animisme yang masih dipakai pada saat ini seperti tarian asyek hanya
pada upacara-upacara tertentu yang bersifat hiburan.
Pada
mulanya tarian rangguk ini dilaksanakan dirumah-rumah keluarga yaitu rumah
panjang (lahik), pelaksananya adalah bapak-bapak, ibuk-ibuk setengah baya
artinya tua belum dan muda terlampau, lebih kurang berumur 40 tahun. Pelaksanya
itu memakai alat yang disebut rebana yang artinya robbana (ya tuhan kami). Pada
saat ini, tarian rangguk itu telah ditarikan atau disajikan oleh anak-anak
remaja putri dengan penarinya paling sedikit 7 , 9 , 13 dan seterusnya pokoknya
ganjil.
Tari
rangguk ini ditarikan pada :
1.
Upacara-upacara adat (
pengangkatan depati/nenek mamak sewaktu kendurisko )
2. Pada upacara-upacara
penyambutan tamu-tamu orang- orang besar
yang datang ke negeri kita. ( kabupaten kerinci dan kota sungai penuh pada
umumnya)
3.
Disajikan pada upacara
peresmian pernikahan
4.
Disajikan pada upacara-upacara
kenduri-kenduri adat.
5.
Pada gotong royong negeri (
gotong royong besar-besaran)
Setiap penyajian tari
rangguk ini penari-penari rangguk bernyanyi, menari, menggendang dalam waktu
yang sama dengan susunan pantun-pantun sesuai dengan maksud masing-masing
penampilan/ kelompok. Contoh :
1.Pada penobatan depati :
“iyao
lah ineh sibungo kunai
tana di tbeak dipagi harai
yao lah ineh anok janteak
kamai
2.Pada penyambutan orang besar :
“ Runauk kau sirumpuh padui
Patah dtimpo sikayu arao
Btkaok
lutauk basusuh jarui
Mintok maaof kepado kayao”.
Mintok maaof kepado kayao”.
3.Peresmian pernikahan :
“Kalu iyao kapaeh sikatan
Sidudeuk kayau dirimbao
Kalu iao kitao
seratai
4.Pada upacara-upacara adat :
“Masak lah kau si padi
payao
Masak si jure sipadi pulauk
Pintak ditaddeo kupado
kayao
Kalu jateuh mintak di
samauk”
5.Pada kegiatan turun kesawah :
“Kitao menebeh samao-samao
Bueo pancaih bueo lah lukah
Kitao baguturuyao besama-samao
Bueo pancaih bueo lah lukah
Kitao baguturuyao besama-samao
Tando negerui ndok turauh
ke sawah”
Disamping
penari-penari yang berjumlah ganjil, tari rangguk ini memakai penggendang/penabuh
tersendiri yang terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang. Yaitu :
1.
Satu orang memakai gendang
besar/ penabuh yang besar.
2.
Satu orang memakai gendang
menengah.
3.
Satu orang memakai kendang /
rebana car.
Ketiga penabuh ini
mempunyai tugas yang berbeda-beda. Rebana besar tugasnya menggendang saja. Rebana
menengah, tugasnya mengatur gerak tari (disebut tin-ting) tukak tintaih. Rebana
char mengatur irama antara pantun yang satu dengan pantun yang lain atau
variasinya.
Pakaiannya
penari rangguk ini adalah sejenis baju muslim (baju kurung) yang dihiasi dengan
benang-benang emas. Warna pakaian atau baju adalah warna-warna khas kerinci, seperti
: Hitam, merah, ungu. Dan memakai sarung atau songket dan selempang yang
warnanya disesuaikan atau diserasikan dengan warna bajunya. Memakai tutup
kepala yang disebut kuluk. Yang terdiri dari 40 cincin permata emas atau cincin
permata akaik (permata akik) dan memakai
satu kunci yang terletak disebelah kanan yang terdiri dari tujuh anak kunci.
- - Empat puluh cincin permata emas
melambangkan penghormatan anak betino terhadap anok jantan dalam masing-masing
lurah dan melambangkan tanggung jawab anak jantan kepada anak betino dalam arti
menurut adat memasukkan sore menggeluarkan pagi.
- - Anak kunci yang tujuh artinya
melambangkan tujuh petala bumi, tujuh petala langit. "BEGITU BESARNYA TANGUNG
JAWAB SEORANG ANAK JANTAN KEPADA ANAK BETINANYA." Dalam pepatah adat mengatakan,
kelangit disigai , kebumi galui.
Kostum Penari Rangguk |
Pasukan Tari Rangguk Kumun dibawah Bimbingan Buk Hj.Mariah S.Pd dan Tino ibuk Rosman Syafe'i |
From My Mind :
Jika
teman-teman , ataupun Pihak Sekolah yang
ingin mempelajari lebih dalam tentang Asal-muasal tari rangguk ataupun Belajar cara menari
Rangguk, bisa temui satu-satunya seorang Pakar Tari Rangguk yang masih ada dari
kumun yaitu Tino Ibuk Rosman Syafe’i . Tentunya setiap orang yang ada di Kumun
mengenal sesosok Tino Ibuk Rosman ini. Beliau siap mengajari teman-teman semua
tentang tari rangguk, asalkan teman-teman semua mau mempelajari ,
mempraktekkannya dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh. Dan beliau pun
bersedia kapanpun diminta untuk mengajari sekolah-sekolah yang ingin
mempelajari tentang tari rangguk asalkan perlengkapannya bisa disediakan oleh
pihak sekolah. Kutipan dari Tino Ibuk
Rosman ketika saya wawancarai :
“Sesuai dengan
ilmu yang saya terima termasuk pengalaman saya selama menggeluti kesenian
tradisional ini, saya selaku informan merasa sangat berbahagia sekali dapat
memberikan sekelumit pengalaman ini kepada orang-orang yang mau mengenal tari rangguk tersebut. Dan saya
bertanggung jawab dengan apa yang telah saya informasikan demi dunia pendidikan
anak- anak kita dan demi masa depan generasi muda sebagai harapan bangsa.”
Tino Ibuk Rosman Syafe'i , Pakar Tari Rangguk asal Kumun |
Beliaupun akan
merasa senang jika ada dari kita yang ingin melestarikan tari tradisional yang
menarik ini dan menjadi penerus beliau. jika sulit ditemui, teman-teman bisa
hubungi saya dulu melalui email, dan saya akan bersedia sepenuh hati
mempertemukan teman-teman dengan Beliau.
--Lestarikan
dan Cintailah Budaya Dalam Negeri-- ^_^
-Fahrun Hafiz-47